0
ilustrasi
ERA212 -- India tengah berencana untuk melakukan audit sistem keamanan dalam aplikasi berbagi pesan WhatsApp. (baca)

Menurut artikel yang dimuat Reuters, Jumat (29/11) hal ini dilakukan menyusul adanya spyware atau perangkat lunak yang berpotensi mengeksploitasi informasi dan mengganggu keamanan pengguna dalam platform milik Facebook tersebut. Hal tersebut secara tegas disampaikan oleh Menteri Komunikasi, Teknologi dan Informasi India.

The Incian Computer Emergency Team (CERT-In) pun dikabarkan telah meminta penyerahan informasi dair WhatsApp pada 9 November 2019 lalu. "Termasuk kebutuhan untuk melakukan audit dan inspeksi sistem dan proses keamanan WhatsApp," ujar Ravi Shankar Prasad, Menteri Komunikasi dan Informasi India kepada Parlemen dalam sebuah pernyataan. Mengenai hal tersebut, pihak WhatsApp enggan berkomentar.

Sementara itu, WhatsApp bulan lalu juga telah menggugat perusahaan pengawasan Israel NSO Group, Ia menuduh NSO membantu klien membobol informasi di dalam ponsel kepada 1.400 pengguna di empat benua. Sasaran peretasan termasuk diplomat, pembangkang politik, jurnalis, bersama dengan pejabat militer dan pemerintah.

Nah, berkaitan dengan hal itulah yang membuat India mengambil langkah tegas. Pasalnya, berdasarkan informasi ada sebanyak 121 target perangkat lunak ilegal NSO yang ditanam berbasis di India. Hal ini tentu membahayakan lantaran WhatsApp tercatat memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif di seluruh dunia, berdasarkan dua sumber Reuters yang enggan disebutkan namanya.

WhatsApp pun sudah menanggapi pertanyaan CERT, kendati demikian klarifikasi lebih lanjut masih dalam kajian menurut Prasad. Ia juga menambahkan bahwa agensi telah meminta NSO Group untuk memberikan informasi tentang malware dan dampaknya terhadap pengguna India.

NSO sebelumnya sudah membantah tuduhan mengintip aplikasi WhatsApp. Menurutnya, NSO hanya menjual teknologi kepada pemerintah untuk melawat terorisme.

Eksekutif Whatsapp termasuk sang CEO Will Cathcart tidak menyebutkan perangkat lunak atau spyware ketika bertemu dengan pejabat Kementerian Teknologi di India pada bulan Juli dan September 2019 lalu, menurut pengakuan sang Menteri.

Di samping itu, WhatsApp bagaimanapun telah memberitahu CERT tentang insiden pada bulan Mei 2019 lalu. Perusahaan pun telah mengidentifikasi masalah dan memperbaiki isu kerentanan yang memungkinkan penyerang atau hacker untuk memasukkan dan mengeksekusi kode pada perangkat seluler.

Post a Comment

 
Top