0
ilustrasi



ERA212 -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dianggap belum memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mencari modal di pasar saham. Padahal jumlah UMKM begitu besar. (sumber)

Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan HUT Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ke-31 di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

"Dunia usaha di Indonesia masih didominasi sektor UMKM. Jumlahnya 59 juta dan jumlah itu masih terus bertambah. Namun demikian mayoritas UMKM tersebut masih belum tersentuh dunia pasar modal atau tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)," tuturnya.

Ma'ruf menilai dengan UMKM yang mampu menawarkan sahamnya kepada publik akan memperoleh keuntungan yang dapat menjadi tambahan modal bagi usahanya.

"Untuk itu, diharapkan kepada seluruh anggota AEI dapat bekerja sama atau ber-partnership dengan UMKM, sehingga di masa yang akan datang akan semakin banyak jumlah UMKM naik kelas dan bahkan mampu berkancah di pasar modal," tambahnya.

Namun sebenarnya BEI sudah menyediakan akses bagi UMKM dan perusahaan rintisan yang ingin mencari dana di pasar modal. BEI telah meluncurkan papan akselerasi yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM dan bahkan perusahaan start up yang belum memperoleh kentungan.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mengakui OJK sering dikritik bahwa pasar modal tidak bisa diakses oleh pengusaha kecil. Sehingga muncul pandangan bahwa pasar modal hanya untuk perusahaan besar.

"Kami selalu dikritik pasar modal hanya untuk pengusaha-pengusaha besar," ujarnya acara Perayaan HUT AEI di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Post a Comment

 
Top